Lompat ke konten

Pusat Panduan Microsoft Excel (Level 3 – Analisis Data)

Ketika Anda mengunjungi halaman ini, Saya yakin tujuan Anda adalah belajar Analisis Data menggunakan Microsoft Excel. Namun tahukah Anda, ada banyak sekali cara analisis data di Excel misalnya membuat analisis statistik deskriptif, regresi, mengolah data kuesioner, membuat tabel / grafik, ataupun Anda ingin membuat Pivot Table dsb…

Pusat Panduan Analisis Data Excel ini Saya susun menjadi 8 BAB Utama yang tersusun berdasarkan Fungsionalitas masing-masing fitur. Jadi Saya harap Anda membaca dan memahami setiap SUB-BAB Panduan untuk mendapatkan pemahaman mendalam.

“BELAJAR ANALISIS DATA EXCEL TIDAK PERNAH SEMUDAH INI”

Silahkan klik link (tulisan berwarna biru) pada masing-masing bab untuk mempelajari setiap sub-bab panduan.

BAB 1 – Sort & Filter

Terlebih dahulu kuasai materi Sort & Filter ini (dalam bahasa Indonesia Urutkan dan Saring) sebagai teknik paling dasar dalam pengolahan data menggunakan Excel.

Jika Anda memahami materi Sort & Filter ini, maka besar kemungkinan dapat memudahkan Anda untuk belajar Analisis Data yang lebih kompleks. Misalnya untuk membuat Grafik (Chart), Pivot Table, dst…

Ada sekitar 10 SUB-BAB yang bisa Anda pelajari. Jadi Saya berharap beberapa contoh + studi kasus di setiap SUB-BAB dapat memberikan pemahaman mendalam untuk Anda.

  1. Sort: Cara mengurutkan data di Excel (1 kolom, 2 atau lebih kolom, dan custom),
  2. Sort by Color: Cara mengurutkan data berdasarkan warna Cell, Font, dan Icon.
  3. Reverse & Randomize List: Cara mengacak nama menggunakan rumus RAND, membalikkan urutan data menggunakan Sort serta (BONUS) contoh mengambil nama dari list data secara acak (gabungan fungsi INDEX, RANDBETWEEN dan COUNTA).
  4. Filter & AutoFilter: Cara Memfilter Data (Angka, Teks, Tanggal, Warna) secara manual dan otomatis menggunakan fitur AutoFilter.
  5. Quick Filter: Cara Memfilter Cepat Menggunakan Pintasan Keyboard (tanpa menyentuh Mouse / Touchpad) seperti menggunakan CTRL + SHIFT + L, ALT + Panah bawah – E dll.
  6. Advanced Filter: Memfilter Data Berdasarkan Kriteria Tertentu (Bisa Menggunakan Fungsi Excel).
  7. Data Form: Cara Membuat Form Input Data (seperti data stok barang, absensi karyawan, data karyawan, data penjualan dll.)
  8. Remove Duplicates: 3 Cara Terbaik Menghapus Data Duplikat.
  9. Outlining Data: Mengelompokkan Data (Grouping) serta menampilkan Subtotal secara otomatis.
  10. Subtotal: Menampilkan Subtotal berdasarkan Filter Data.

BAB 2 – Conditional Formatting

Dengan Conditional Formatting, Anda bisa mengubah format cell (seperti warna cell) menjadi warna tertentu jika memenuhi kriteria atau membuat grafik mini ke dalam cell bahkan juga bisa mencari data duplikat.

Yang paling menarik, Anda juga bisa menggabungkannya dengan Rumus / Fungsi untuk tujuan yang lebih kompleks. Namun, menggunakan Rumus / Fungsi ke Conditional Formatting tidak sama persis dengan aturan penulisan rumus / fungsi biasa. Ada trik khususnya…

Mulailah dari SUB-BAB pertama agar Anda tidak melewatkan bagian-bagian penting dalam menggunakan Conditional Formatting.

  1. Conditional Formatting: Menyoroti (Highlight) Cell / Range dengan Kondisi tertentu. Misalnya, jika Cell A2 berisi >50, maka warna Cell berubah menjadi merah.
  2. Manage Rules: Mengatur Conditional Formatting yang sudah ada dalam WorkSheets.
  3. Data Bars: Membuat Data Bar pada Cell untuk memberikan gambaran tentang data Anda dalam bentuk Bar Chart Mini.
  4. Color Scales: Membuat Color Scales untuk memberikan gambaran tentang data Anda dalam bentuk warna visual.
  5. Icon Sets: Membuat Icon Sets untuk memberikan gambaran tentang data Anda dalam bentuk Icon.
  6. Rumus + Conditional Formatting: Cara Menggunakan Rumus / Fungsi pada Conditional Formatting (10++ Contoh).
  7. Find Duplicates: Mencari Data yang Sama dan Memberikan Tanda (Menyorotinya).
  8. Compare Data: Langkah-langkah membandingkan data dari dua atau lebih tabel berbeda.
  9. Conflicting Rules: Konflik yang terjadi antara Setiap Conditional Formatting dan cara mengatasinya.
  10. Checklist: Cara membuat Checklist Box pada Cell tertentu dan menggabungkannya dengan Conditional Formatting.
  11. Heat Map: Membuat Heat Map menarik (Contoh: Visualisasi Trafik Website dalam bentuk Kalender).

BAB 3 – Tables

Dalam Excel, ada fitur Format Tabel Bernama sehingga Anda bisa memberikan nama pada sebuah tabel sebagai identitas yang dikenal Excel.

Identitas ini hampir mirip dengan Named Range yang memungkinkan Anda menggunakan Rumus Terstruktur sehingga menjadikan Rumus lebih mudah di baca.

Misalnya, seperti rumus AVERAGE berikut. =AVERAGE(Pembelian[Potongan 10%]). Tidak seperti Rumus AVERAGE biasanya bukan ?

Sementara jika Anda membuat Tabel hanya menggunakan Border, maka Anda tidak bisa menggunakan Rumus Terstruktur tersebut.

Penting! Jika Anda sudah bisa menggunakan Format Tabel Bernama, silahkan pelajari Panduan Rumus Terstruktur Excel.

  1. Tables: Cara Membuat Tabel dan mendefinisikannya dengan sebuah nama.
  2. Table Styles: Cara mengganti dan mengatur desain tabel

BAB 4 – Charts

Satu buah Chart (Grafik) dapat memberikan gambaran dari ratusan ribu baris data bahkan lebih. Analisis Data menggunakan Chart ini sangat populer disetiap profesi.

Misalnya, seorang Guru ingin membuat Pie Chart untuk melihat persentase siswa laki-laki dan perempuan kelas XII. Contoh lainnya, seorang investor ingin melihat pergerakan harga saham (data harian) dari tahun 2000 – 2021. Ada contoh lain lagi kah ? Banyaak sekali. Misalnya seperti Analisa pertumbuhan penjualan, trafik website dll.

Namun, jangan sampai salah memilih jenis chart untuk menggambarkan data Anda. Kenapa ? Karena sebagian jenis chart hanya cocok menggunakan data tertentu. Biar lebih mudah, perhatikan setiap contoh dari jenis chart berikut:

  1. Charts: Cara membuat, mengubah dan mengganti grafik di Excel
  2. Column Chart: Cara membuat Column Chart (Clustered, Stacked, 100% Stacked untuk 2-D dan 3-D)
  3. Line Chart: Semua tentang Line Chart
  4. Pie Chart: Semua tentang Pie Chart
  5. Bar Chart: Semua tentang Bar Chart
  6. Area Chart: Semua tentang Area Chart
  7. Scatter Plot: Semua tentang Scatter Plot
  8. Data Series: Cara mengubah dan mengatur sumber data pada grafik
  9. Axes: Mengatur sumbu X (horizontal) dan Y (vertikal) pada grafik.
  10. Chart Sheet: Cara memindahkan Chart (Grafik) ke 1 sheet khusus.
  11. Trendline: Cara menambahkan Trendline pada Grafik (Chart)
  12. Error Bars: Cara menambahkan Error Bars pada Chart
  13. Sparklines: Cara menambahkan Grafik mini ke dalam 1 Cell. Contoh complete
  14. Combination Chart: Cara menggunakan 2 grafik kedalam 1 chart.
  15. Gauge Chart: Cara membuat diagram pengukur (seperti speedometer) lengkap
  16. Thermomenter Chart: Cara membuat indikator pengukur pencapaian tujuan menggunakan grafik thermometer
  17. Gantt Chart: Cara membuat Gantt Chart yang tidak ada pada pengaturan default Excel
  18. Pareto Chart: Cara memubat Pareto Chart.

BAB 5 – Pivot Tables

Ini dia fitur Analisis Data Excel yang paling populer “Pivot Table” yang mampu mengambil data dari tabel sumber kemudian membuat ringkasan spesifik yang bisa disesuaikan untuk berbagai tujuan.

Fitur ini akan menghemat waktu Anda secara signifikan. Terlebih lagi jika Anda memiliki data dalam jumlah besar.

Pivot Table bisa Anda gunakan untuk membuat ringkasan data baik dalam bentuk table maupun chart (grafik). Selain itu, untuk tujuan yang lebih kompleks, Anda juga bisa membuat filter canggih dengan fitur Slicers, menggunakan Rumus dalam Laporan Pivot dan lain sebagainya. Selengkapnya, silahkan pelajari setiap SUB-BAB berikut:

  1. Pivot Table: Cara Insert Pivot Table untuk membuat laporan.
  2. Group Pivot Table: Mengelompokkan Data Pivot Table berdasarkan Tanggal, Produk, Kategori, dll.
  3. Pivot Table Multi-Level: Membuat Laporan Pivot Table Multi Rows, Multi Columns, Multi Values, Multi Filters dll
  4. Frequency Distribution: Membuat Distribusi Frekuensi (seperti histogram) menggunakan Pivot Tabel.
  5. Pivot Chart: Belajar cara membuat Pivot Chart kedalam Laporan Pivot Tabel.
  6. Slicers: Cara Menggunakan Slicers untuk Memfilter Data Pivot Table dan Membuat Laporan yang Lebih menarik.
  7. Update Pivot Table: Cara Update atau Mengubah Sumber Data Pivot Table
  8. Calculated Field / ItemMengubah metode kalkulasi values, menggunakan gabungan rumus / fungsi (seperti IF dll) untuk perhitungan laporan yang lebih kompleks.
  9. GETPIVOTDATA: Cara menggunakan Fungsi GETPIVOTDATA untuk mengambil data pivot table tanpa kesalahan.

BAB 6 – Analysis Toolpak

Jika Anda ingin analisis teknik dan statistik yang lebih kompleks, maka gunakanlah Analysis Toolpak yang merupakan sebuah Add-in analisis data tambahan yang menggunakan fungsi makro teknik / statistik populer.

Misalnya, Analisis Deskriptif, ANOVA, Regresi, t-test, Correlation dan lain sebagainya. Analisis-analisis seperti ini juga bisa Anda lakukan menggunakan Excel.

Penting! Saya juga menyusun panduan Analisis Data Statistik (Deskriptif, Regresi dll) menggunakan SPSS dan E-Views. Analisis ini cukup sering digunakan oleh Mahasiswa tingkat akhir. Selengkapnya silahkan kunjungi Pusat Panduan Nyusun Skripsi

Jika Anda tidak ingin menggunakan Software SPSS atau E-Views untuk Analisis Data Statistik, silahkan mulai pelajari dari SUB-BAB pertama berikut:

  1. Analysis ToolPak: Mengenal add-in Analysis Toolpak untuk analisis data keuangan, statistik dan teknik.
  2. Histogram: Cara membuat histogram menggunakan Analysis Toolpak
  3. Descriptive Statistics: Cara analisis statistik deskriptif menggunakan Analysis Toolpak
  4. ANOVA: Cara analisis varians (one-way ANOVA) pada Excel
  5. F-Test: Cara Uji F menggunakan Excel
  6. t-Test: Cara uji t menggunakan Excel
  7. Moving Average: Cara membuat grafik Moving Average menggunakan Excel.
  8. Exponential Smoothing: Cara membuat grafik Exponential Smoothing Moving Average pada Excel
  9. Correlation: Uji Corrrelation menggunakan Excel.
  10. Regression: Cara uji Regresi Linier menggunakan Excel.

BAB 7 – What-If Analysis

Note:. BAB What-If Analysis membutuhkan keterampilan tingkat lanjut yang lebih cocok digunakan dalam lingkup bisnis dengan level user setara manager atau pengambil keputusan. Lebih baik abaikan fitur ini jika Anda tidak membutuhkannya, dari pada membuat sakit kepala :D.

  1. What-If Analysis: Contoh menguasai fitur What-If Analysis Excel lengkap. (Different Scenarios, Scenario Summary, dan Goal Seek)
  2. Data Table: Mengenal Data Table pada What-If Analysis (One Variable dan Two Variable)
  3. Goal Seek: Contoh Goal Seek lengkap.
  4. Quadratic Equation: Contoh menggunakan What-If Analysis untuk persamaan kuadrat dll.

BAB 8 – Solver

Solver juga sebuah Add-ind tambahan dalam Excel yang berguna untuk menganalisa data dan menentukan nilai (hasil) yang optimal.

Mungkin sedikit sulit Saya menjelaskannya dalam paragraf ini. Ada baiknya Anda mulai dari SUB-BAB pertama, kemudian dalami materi pada beberapa contoh dari SUB-BAB 2, 3 dan seterusnya…

  1. Solver: Cara menggunakan Solver pada Excel untuk menemukan solusi optimal untuk semua jenis masalah keputusan.
  2. Transportation Problem: Contoh penggunaan solver 1
  3. Assignment Problem: Contoh penggunaan solver 2
  4. Shortest Path Probelm: Contoh penggunaan Solver 3
  5. Maximum Flow Problem: Contoh penggunaan Solver 4
  6. Capital Investment: Contoh penggunaan Solver 5
  7. Sensitivity Analysis: Cara membuat laporan sensitifitas pada Solver

Pintasan Panduan Microsoft Excel

View in English version
Kembali ke atas