Lompat ke konten

Standar Deviasi Excel Untuk Sample dan Populasi

Cara menghitung Standar deviasi populasi dan sample pada Microsoft Excel

Coba kita ingat kembali SUB-BAB Statistical, untuk menghitung Standar Deviasi di Microsoft Excel, Anda bisa menggunakan Fungsi =STDEV(...).

Namun perlu Anda ketahui, menghitung Standar Deviasi ada 2 metode yaitu standar deviasi untuk keseluruhan populasi dan standar deviasi untuk sample.

Apa itu Standar Deviasi ?

Secara sederhana, Standar Deviasi berarti simpangan baku dari sejumlah data. Simpangan baku ini merupakan tingkat variasi data.

Dengan kata lain, Standard Deviasi berarti sebuah angka yang dapat memberitahu Anda seberapa jauh data dari nilai rata-rata nya.

Misalnya, Saya memiliki data pada Range E1:E5 dan Range F1:F5. Kemudian Saya menghitung nilai standar deviasi masing-masing data menggunakan fungsi STDEV seperti gambar berikut:

Standar Deviasi dengan Fungsi STDEV Excel

Coba Anda lihat, semua data pada Range E1:E5 berisi nilai yang sama dengan nilai rata-rata nya. Oleh karena itu Simpangan Baku data tersebut = 0.

Sementara itu, tidak semua data pada Range F1:F5 berisi nilai yang sama dengan nilai rata-ratanya. Sehingga Excel memberikan hasil 2.74.

Kenapa begitu ? Padahal dalam Range F1:F5 juga terdapat data yang sama dengan nilai rata-rata nya yaitu data cell F3.

Ya benar, data pada cell F3 memang sama dengan nilai rata-rata range F1:F5 yaitu = 7. Namun, data pada Cell lainnya seperti F1, F2, F4 dan F5 tidak sama dengan 7.

Artinya, data pada Range F1:F5 bervariasi.

Sedangkan pada Range E1:E5, semua cell memiliki nilai yang sama dengan nilai rata-rata nya yaitu 7.

Jika semua data bernilai sama dengan rata-ratanya, maka standar deviasinya = 0 atau data tersebut tidak bervariasi.

Note: Fungsi STDEV merupakan Rumus Standar Deviasi Excel yang lama dan sudah tidak direkomendasikan lagi. Pihak Microsoft menyarankan untuk menggunakan Fungsi STDEV.P dan STDEV.S untuk hasil yang lebih tepat.

Fungsi STDEV.P dan STDEV.S memiliki cara perhitungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jangan sampai salah dalam menggunakannya. Silahkan simak dengan cermat penjelasan berikut.

sponsored-unipin

Sebagai bahan latihan kali ini, silahkan download file Excel Online Berikut:

Rumus Standar Deviasi Populasi di Excel

Untuk menghitung Nilai Standar Deviasi / Simpangan Baku dari seluruh Populasi, Anda bisa menggunakan Fungsi STDEV.P. Huruf P dari Fungsi STDEV.P merupakan singkatan dari Populasi di Excel.

Contoh populasi itu seperti berikut: Misalnya, Anda seorang guru yang mengajar 5 orang siswa. Anda sudah mengumpulkan daftar nilai ke lima siswa tersebut.

Kemudian, untuk menghitung standar deviasi dari 5 data tersebut, Anda bisa menggunakan Fungsi STDEV.P Excel.

Kenapa ? karena Anda menggunakan semua data siswa dan bukan mengambil sejumlah sample dari 5 orang siswa tersebut.

Aturan Penulisan Rumus STDEV.P

Sama seperti Rumus / Fungsi Excel lainnya, Fungsi STDEV.P juga memiliki aturan penulisan seperti berikut:

Tulis Rumus / Fungsi STDEV.P:
=STDEV.P(number1,[number2], …)

Anda lihat, ada 3 argument pada Rumus STDEV.P yang memiliki arti sebagai berikut:

  1. number1, merupakan data pertama bisa berupa cell, range atau nilai tertentu yang bisa Anda ketik sendiri.
  2. [number2], merupakan data kedua dan juga bisa berupa cell, range, atau nilai tertentu yang bisa Anda ketik sendiri.
  3. ..., merupakan data selanjutnya jika ada.

Note: Anda hanya wajib mengisi argument number1 saja. Sementara argument lainnya bisa Anda isi ataupun tidak (sesuai kebutuhan).

Contoh Rumus STDEV.P

Sebagai contoh, silahkan buka Sheet STDEV.P VS STDEV.S pada Excel Online yang sudah Saya berikan di atas.

Saya memiliki data Nilai MID untuk 5 orang siswa (yang merupakan populasi) pada Range C2:C6 dan Nilai UAS pada Range D2: D6.

Untuk menghitung standar deviasi dari populasi tersebut, silahkan ikuti tahap-tahap berikut:

Fungsi STDEV.P untuk menghitung Standar Deviasi Populasi

Cara menghitung Standar Deviasi Populasi di Excel:

  1. Ketik fungsi STDEV.P pada Cell E7 seperti berikut: =STDEV.P(.
  2. Blok range data C2:C6.
  3. Ketik tanda tutup kurung ) lalu tekan Enter.
  4. Lakukan AutoFill Excel atau Copy-Paste Rumus pada Cell C7 ke Cell Cell D7 untuk mempercepat perhitungan. Berikut hasilnya:
Rumus STDEV.P

Excel memberikan hasil 10.24 untuk Standar Deviasi Nilai MID dan 24.90 untuk Standar Deviasi Nilai UAS. Berikut Saya jelaskan makna dari Fungsi STDEV.P tersebut:

Tulis Rumus / Fungsi STDEV.P:
=STDEV.P(C2:C6)

Artinya:
Hitung Standar Deviasi Populasi dari Cell C2 Sampai Cell C6

Pertanyaannya:

Bagaimana cara Excel menghitung Standar Deviasi Populasi menggunakan Fungsi STDEV.P ? Apakah benar fungsi STDEV.P untuk menghitung Standar Deviasi Populasi ? Untuk itu, coba Anda simak penjelasan cara kerja fungsi STDEV.P tersebut.

Bagaimana Cara Kerja Fungsi STDEV.P ?

Secara manual, hitung Standar deviasi data dengan cara mencari Akar dari pangkat dua dari jumlah selisih data dengan nilai rata-rata yang dibagi dengan jumlah data. Secara sederhana formula standar deviasi sebagai berikut:

rumus standar deviasi manual

Berdasarkan formula tersebut, maka Fungsi STDEV.P Excel akan menghitung Standar Deviasi Nilai MID dan UAS menggunakan data berikut:

Data Nilai MID:
X1=82, X2=95, X3=87, X4=75, dan X1=65 dengan N = 5
Data Nilai UAS:
X1=45, X2=50, X3=100, X4=32, dan X1=80 dengan N = 5

Berdasarkan data dan Formula Standar Deviasi tersebut, Excel akan menghitung Standar Deviasi Data menggunakan 6 tahap. Berikut Saya berikan ilustrasi perhitungan secara lengkap

#1 Menghitung Nilai Rata-Rata

Saya menghitung rata-rata (μ) menggunakan Fungsi AVERAGE masing-masing pada cell C8 dan D8. Hasilnya seperti gambar berikut:

Pengujian Fungsi STDEV.P

Kita sudah dapat rata-rata Nilai MID = 80.8 dan Nilai UAS = 61.4. Selanjutnya Excel akan menghitung selisih setiap Nilai MID dan UAS dengan Rata-ratanya.

#2 Menghitung Selisih Masing-masing Data Dengan Nilai Rata-rata

Saya menampilkan hasil Selisih Nilai MID dengan Rata-rata data pada kolom E. Sementara selisih Nilai UAS dengan rata-rata data pada kolom F. Seperti gambar berikut:

Pengujian Rumus STDEV.P

Penting! Saya menggunakan Referensi Absolute (lambang $) untuk Rata-rata masing-masing nilai.

#3 Menghitung Pangkat Dua dari Selisih Masing-masing Data Dengan Nilai Rata-rata

Hasil pangkat dua dari selisih masing-masing data dengan nilai rata-rata Saya tampilkan pada Kolom G dan H seperti gambar berikut:

Pengujian Rumus STDEV.P

Penting! Jika belum tahu cara menghitung pangkat, silahkan pelajari pada Panduan Rumus Akar dan Pangkat Excel.

#4 Menghitung Jumlah dari Pangkat Dua (Data-Average)

Jumlahkan semua data pangkat dua pada kolom G dan Kolom H. Saya menggunakan Fungsi SUM untuk memudahkan perhitungan. Hasilnya Saya tampilkan pada Cell G7 dan H7 seperti gambar berikut:

Pengujian Fungsi STDEV.P

#5 Jumlah Tersebut di bagi dengan Banyak Data (N)

Pada tahap ke 5 ini, Excel akan membagi jumlah (pada tahap 4) dengan banyak data (N). Anda ingat formula standar deviasi populasi sebelumnya ?

Banyak Data atau N = 5. Namun, jika Anda memiliki banyak baris data, Anda bisa menggunakan Fungsi COUNT untuk mempermudah menghitung banyak data.

Hasil tahap ke 5 ini Saya tampilkan pada Cell G8 dan H8 seperti gambar berikut:

Pengujian Rumus STDEV.P untuk menghitung Standar Deviasi Populasi pada Excel

#6 Hitung Akar dari hasil Tahap 5

Terakhir, Excel akan menghitung akar dari hasil pada tahap 5. Untuk memudahkan perhitungan, Anda bisa menggunakan fungsi SQRT untuk menghitung akar. Hasilnya seperti gambar berikut:

Pengujian Fungsi STDEV.P untuk menghitung Standar Deviasi Populasi pada Excel

Benar bukan ? Excel menggunakan Formula Perhitungan Standar Deviasi Populasi yang tepat untuk Fungsi STDEV.P.

Rumus Standar Deviasi Sample di Excel

Jika Anda mencari standar deviasi dari sample data menggunakan Excel, Silahkan gunakan Fungsi STDEV.S. Huruf S merupakan singkatan dari Sample.

Lalu seperti apa contoh sample itu ? Sederhanya begini. Katakanlah Anda seorang guru yang mengajar 20 siswa. Namun, Anda hanya memiliki data 5 orang siswa saja. 5 orang Siswa inilah yang disebut dengan sample dari 20 orang siswa.

Next Saya tidak akan menjelaskan aturan penulisan Rumus STDEV.S karena sama saja dengan aturan penulisan rumus STDEV.P yaitu =STDEV.S(number1,[number2], ...). Kita langsung saja masuk ke contoh soal.

Contoh Rumus STDEV.S

Untuk melihat perbandingan hasil Rumus STDEV.S dan STDEV.P, Saya menggunakan contoh serupa yaitu Nilai MID dan Nilai UAS.

Silahkan hitung nilai Standar Deviasi seperti cara STDEV.P diatas. Perbedannya hanya pada huruf P dan S pada fungsi STDEV. Hasilnya dapat Anda lihat pada Cell C9 dan D9 seperti gambar berikut:

Cara Menghitung Standar Deviasi Sample pada Excel

Benar bukan ? Excel memberikan hasil yang berbeda.

Kenapa bisa berbeda ?

Karena pada dasarnya, cara kerja Fungsi STDEV.P dan STDEV.S memang berbeda. Biar lebih jelas, silahkan simak cara kerja Fungsi STDEV.S berikut.

Bagaimana Cara Kerja Fungsi STDEV.S ?

Secara manual, Standar Deviasi untuk Sample dihitung menggunakan formula berikut:

Rumus Menghitung Standar Deviasi Sample Manual

Berdasarkan formula manual tersebut, maka data Nilai MID dan UAS sebagai berikut:

Data Nilai MID:
X1=82, X2=95, X3=87, X4=75, dan X1=65 dengan n-1 = 4
Data Nilai UAS:
X1=45, X2=50, X3=100, X4=32, dan X1=80 dengan n-1 = 4

Anda bisa lihat perbedaan formula manual pada Fungsi STDEV.S dengan Formula Manual pada STDEV.P.

Jumlah data (N) pada Fungsi STDEV.P tidak dikurang 1. Sementara pada fungsi STDEV.S dikurang 1. Tentu saja perbedaan ini akan memberikan hasil yang berbeda meskipun Anda menggunakan data yang sama.

Untuk membuktikannya, silahkan ulangi tahap 1-4 pada Cara Kerja Fungsi STDEV.P di atas.

Kemudian ada perbedaan pada tahap 5, yang mana hasil jumlah di bagi dengan (banyak data dikurang 1) atau Jumlah : (n-1).

Saya akan buktikan, hasil tahap 5 untuk Fungsi STDEV.S Saya tampilkan pada Cell G11 dan H11 seperti gambar berikut:

Pengujian Fungsi STDEV.S untuk menghitung standar deviasi sample pada Excel

Selanjutnya, hitung akar dari tahap 5 tersebut. Hasilnya seperti gambar berikut:

Benar kan ? Hasil pembuktian dan hasil dari fungsi STDEV.S bernilai sama yaitu 11.45 untuk Nilai MID dan 27.84 untuk Nilai UAS.

Saya harap Panduan ini bisa membantu Anda untuk menggunakan Fungsi yang tepat dalam menghitung Standar Deviasi pada Microsoft Excel.

Oh ya, pernah ada member M Jurnal yang bertanya bagaimana cara menghitung standar deviasi untuk data yang berbeda sheet. Caranya gampang kok.

Rumus Standar Deviasi Untuk Beda Sheet

Pertama-tama coba Anda ingat Aturan penulisan Fungsi STDEV.P atau STDEV.S diatas yaitu =STDEV.P(number1,[number2], ...). Setiap argument (number1 atau [number2] atau ...) bisa Anda isi dengan data tersendiri.

Sebagai contoh, silahkan gunakan Sheet Beda Sheet 1 dan Beda Sheet 2 pada Excel Online yang Saya berikan sebelumnya.

Beda Sheet 1 berisi data Nilai MID pada Range A2:A6. Sedangkan Beda Sheet 2 berisi data Nilai UAS pada Range C2:C6. Kemudian Saya akan menghitung Standar Deviasi dari kedua data tersebut dengan cara berikut:

Penting! Untuk memudahkan pekerjaan, silahkan pelajari Panduan View Multiple WorkSheet untuk melihat banyak sheet secara bersamaan.

Cara menghitung Standar deviasi beda sheet pada Excel
  1. Ketik Fungsi STDEV.P pada Cell A8 pada Sheet “Beda Sheet 1” seperti berikut: =STDEV.P(.
  2. Pilih (blok) range data pertama yaitu Range A2:A6 pada Sheet “Beda Sheet 1” kemudian ketik operator pemisah rumus ( , atau ; ). Silahkan sesuaikan dengan pengaturan komputer Anda.
  3. Klik “Beda Sheet 2”, kemudian blok Range data ke dua yaitu Range C2:C6 sehingga Fungsi STDEV.P menjadi =STDEV.P(A2:A6,'Beda Sheet 2'!C2:C6.
  4. Ketik tanda tutup kurung ) kemudian tekan Enter. Berikut hasilnya:
Cara menghitung Standar deviasi beda sheet pada Excel

Penting! Contoh diatas membutuhkan pemahaman dasar tentang penggunaan rumus beda sheet. Selengkapnya silahkan pelajari Panduan 3D Reference Excel.

Sedikit Saya jelaskan makna dari Fungsi STDEV.P beda Sheet tersebut:

Tulis Rumus / Fungsi STDEV.P:
=STDEV.P(A2:A6,‘Beda Sheet 2’!C2:C6)

Artinya:
Hitung Standar Deviasi Populasi dari data pada Cell A2 Sampai Cell A6 dan data pada Beda Sheet 2 dari Cell C2 sampai Cell C6

Lalu apa selanjutnya ? Silahkan gunakan Pintasan Panduan berikut untuk mempelajari Semua Tentang Fungsi Statistical Excel. Atau kunjungi Pusat Panduan Excel M Jurnal untuk mempelajari Semua Tentang Microsoft Excel.

Pintasan Panduan Fungsi Statistical Excel

Bab sebelumnya: Rumus Financial.

  1. Statistical: Gambaran umum untuk Anda tentang Fungsi Statistik (AVERAGE, AVERAGEIF, MEDIAN, MODE, STANDARD DEVIATION, MIN, MAX, LARGE, dan SMALL).
  2. AVERAGE: Cara Menggunakan Fungsi AVERAGE untuk Menghitung Rata-rata (Lengkap).
  3. MAX & MIN: Cara menggunakan rumus MAX dan MIN + 7 Contoh lengkap.
  4. Standard Deviation: (Anda Disini).
  5. Negative Numbers to Zero: Trik mengubah angka negatif menjadi nol tanpa mengubah angka positif.
  6. Random Numbers: Cara menggunakan fungsi RAND, RANDBETWEEN, dan RANDARRAY untuk menghasilkan angka acak.

Bab berikutnya: ROUND Excel.

18 tanggapan pada “Standar Deviasi Excel Untuk Sample dan Populasi”

  1. ka gimana ya cara ngitung risiko saham pakai standar deviasi, kan aku pakai data triwulan 1, triwulan 2, dan triwulan 3. terus masing2 triwulannya gimana cara ngitungnya?

    misalnya kode saham ADES, untuk ngitung standar deviasi periode 1 untuk perusahaan ADES gmna ya ka? rumusnya jadi gimana?

  2. Standar Deviasi itu untuk ngitung risiko saham menggunakan sekumpulan data return saham.
    Liat contoh di atas, Saya menggunakan sekumpulan data untuk menghitung 1 buah nilai standar deviasi.
    Jadi kalo mau ngitung standar deviasi untuk triwulan 1, tentu kakak butuh data dengan time frame yang lebih kecil.
    Misalnya, pake data return mingguan atau return harian. Misalnya kalo pake return harian…
    Jadi prosesnya, hitung return harian selama triwulan 1. Kan jadi banyak data nya tuh.. kemudian lanjut hitung standar deviasi pake Fungsi STDEV.P untuk data return harian selama triwulan 1.
    Rumusnya =STDEV.P(Blok-semua-cell-return-harian-selama-triwulan-1)
    Baru dapet sebuah nilai. Dan itulah standar deviasi untuk triwulan 1.
    Kalo mau ngitung standar deviasi triwulan 2, 3 dan 4… ya ulangi tahap-tahap nya dari return harian (misal).

  3. jadi ka misalnya aku ambil sampel 29 perusahaan, brrti untuk menghitung standar deviasi semuanya pada triwulan 1, data return saham 29 perusahaan di kumpulkan jadi satu untuk mendapatkan 1 buah nilai standar deviasi pada triwulan 1 ya ka ?

  4. Karna standar deviasi dipake buat ngukur resiko saham, jd hitung per perusahaan aja kak.
    Saya ulangi
    Jadi kalo mau ngitung standar deviasi untuk triwulan 1, tentu kakak butuh data dengan time frame yang lebih kecil. Bisa pake return harian / mingguan… pokok nya periode data yg lebih kecil dari triwulan

    Misalnya, untuk menghitung standar deviasi saham ADES pake data harian…
    Hitung dulu return hariannya selama triwulan 1.
    Terus hitung deh standar deviasi triwulan 1 pake rumus =STDEV.P(Blok-Semua-Return-Saham-harian-ADES-selama-triwulan-1)
    Itu baru standar deviasi untuk ADES triwulan 1. Untuk triwulan 2, 3 dan 4… ulangi cara yg sama…
    Ini berlaku karna kakak menggunakan standar deviasi untuk ngukur resiko saham. Jd hitungnya harus per perusahaan

    Tapi Saya masih kurang ngeh deh… apa tujuan kakak.
    Sebelumnya kak Ika bilang, pake data triwulan. Ini Saya artikan: data harga sahamnya data triwulan.
    Terus pengen ngitung risiko per triwulan… Ini tujuannya buat apa ?

  5. nah kan gini ka, aku kan ambil penelian ttg pengaruh kinerja keuangan dan risiko terhadap return saham. terus untuk menghitung risiko aku pke standar deviasi. terus periode penelitian saya pake triwulan 1, triwulan 2, triwulan 3 tahun 2020. nah kalo ngitung triwulan 1 per perusahaan itu, gmna ya ka ? ngumpulin datanya itu gimana?

  6. Yaa seperti yang Saya sebutkan diatas kak. Khusus Variabel Risiko, hitung Risiko menggunakan data dengan time frame yang lebih kecil dari triwulan.
    Proses ngitung Risiko kan diawali dengan data harga saham. jadi pertama-tama hitung dulu return saham menggunakan data harga saham time frame yang lebih kecil dari triwulan.
    Time Frame itu gini loh..
    Misal harga saham triwulan 1 = 1000. Triwulan 2 = 1200. Jadi kalo ngitung Return Triwulan 2 = (1200-1000)/1000 = 0.2000
    Itu untuk Return Time Frame Triwulan.
    Contoh 2: Harga saham bulan 1 = 500. Bulan 2 = 510. Jadi kalo ngitung return bulan 2 = (510-500)/500 = 0.2000
    Itu untuk return time frame bulanan.
    Nah, Time Frame apa yang lebih kecil dari triwulan ? Data Bulanan, Mingguan, dan Harian lebih kecil kan ? Kecil dalam artian periode nya lebih pendek.
    Jadi untuk penelitian kakak ini (khusus variabel risiko), gunakan data harga saham dengan time frame yang lebih kecil dari triwulan dan hitung return nya. Kemudian hitung risiko dengan rumus standar deviasi yang Saya sebutkan diatas.
    Kalo Saya disuruh milih data time frame kecil mana yang cocok, Saya bakal pilih data harian. Kalo data bulanan terlalu pendek. 1 triwulan = 3 bulan. berarti hanya ada 3 data. Saya pikir 3 buah data untuk ngitung standar deviasi masih kurang. Kalo data mingguan, mungkin bisa… tapi Saya lebih milih data harian.

    Sementara untuk variabel Return Saham, Kakak bisa hitung pake data triwulan aja.
    Terkahir untuk variabel kinerja keuangan, ga perlu hitung pake time frame yang lebih kecil. Kan udah ada data per triwulan juga.

  7. aku pakai data mingguan aja kali ya ka, soalnya klo data harian banyak banget. oh ya ka ada videonya gak cara ngitung standar deviasi untuk risiko? soalnya aku kurang paham kalo gak pke video

  8. Udah liat video tutorial portofolio optimal di Channel M Jurnal kak ?
    Kalo belum coba tonton: Klik Disini
    Lihat di Menit ke 10. Itu ada cara ngitung Variance.
    Rumus variance seperti ini =VAR.P(bla-bla-bla)
    Sedangkan Standar Deviasi ini =STDEV.P(bla-bla-bla)
    Cuma beda VAR.P dan STDEV.P…
    Tapi cara menggunakannya sama aja… Coba ikuti cara ngitung variance itu.. ubah VAR.P menjadi STDEV.P..
    itu aja…
    Kalo video khusus belum Saya buat kak.

  9. ka kira2 risiko di ukur dengan standar deviasi pada saat olah data di spss itu pakai persen atau nominal ka? soalnya aku udah slesai hitung stndar deviasinya

  10. Kakk mau bertanyaa, berarti kalau nilai stdev lebih tinggi dapat diartikan sebagai data yang lebih bervariasi ya kak? itu apakah artinya berarti datanya tersebar heterogen dan bagus? terima kasih kak, webnya sangat bermanfaat :)))

  11. Yak bener kak.
    Tapi kalo bagus atau tidak bagus bakal tergantung dari apa yang akan diukur.
    Misalnya mengukur risiko saham. Semakin tinggi standar deviasinya, semakin besar pula resikonya…

  12. ka berarti klo untuk ngitung return saham triwulan 1 tahun 2020 jadi gini
    harga close triwulan 4 2019- harga close triwulan 3 2019/ harga close triwulan 3 2019

    jadi gitu ya ka?

  13. KA MAU TANYA KALO MENGHITUNG STANDAR DEVIASI UNTUK PERUBAHAN PENJUALAN CV AS ITU PAKAI STDEV. P ATAU APA?

Komentar Anda:

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *