Lompat ke konten
Anda disini: M Jurnal » SEO » Cara Riset Keyword Tepat Sasaran, 7 Tahap Optimasi Konten

Cara Riset Keyword Tepat Sasaran, 7 Tahap Optimasi Konten

Cara Riset Keyword Google - 7 tahap Penting

Sebelum belajar tentang cara riset keyword, Saya harap Anda sudah memahami tentang apa itu Riset Keyword serta makna dari Search Intent Google. Panduan lengkapnya sudah Saya bahas pada SUB-BAB sebelumnya (Lihat Pintasan Panduan).

Panduan kali ini akan Saya fokuskan ke tahap-tahap penting dalam melakukan Riset Keyword. Saya juga melengkapi panduan ini dengan beberapa contoh serta hasil real di google search.

Selanjutnya, hasil Riset Keyword ini akan Saya buatkan panduan terpisah tentang bagaimana cara membuat artikel yang SEO Friendly pada Serial Panduan WordPress M Jurnal.

Apa Metrik Penting Dalam Riset Keyword ?

Keyword merupakan dasar dari SEO. Jika Anda menulis konten yang tidak dicari orang (melalui search engine), maka Anda tidak akan mendapatkan trafik organik dari Google. Meskipun Anda berjuang berhari-hari membuat konten tersebut.

90,63% Artikel terindex google tidak mendapatkan trafik

Melakukan Riset Keyword yang benar sebelum membuat konten bisa menghindari Anda dari nasib 90.63% konten yang terindex tidak mendapatkan trafik dari Google (hasil studi Ahrefs).

Sepengalaman Saya, ada 4 metrik yang bisa menjadi tolok ukur dalam Riset Keyword:

  • Relevansi: Konten yang relevan dapat memberikan tingkat konversi yang jauh lebih tinggi. Semakin relevan keyword yang Anda target dengan bisnis ataupun niche blog dapat meningkatkan kepercayaan pengguna.
  • Volume Pencarian: Logikanya, semakin tinggi volume pencarianj suatu keyword, maka semakin besar potensi mendatangkan trafik ke Website / Blog Anda.
  • Search Intent: Memahami maksud pengguna dalam menggunakan suatu keyword dapat memudahkan Anda memberikan konten yang mereka cari.
  • Keyword Difficulty dan Priority: Setiap keyword memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam riset kata kunci, Anda harus bisa menyusun prioritas keyword.

Metrik-metrik ini bisa Anda jadikan patokan dalam riset keyword berdasarkan jenis website Anda. Apakah hanya sebuah blog yang mendapatkan penghasilan dari monetize (seperti AdSense) atau Affiliasi. Ataukah sebuah bisnis yang menjual Produk atau Jasa.

Dengan mengutamakan ke empat metrik tersebut, Saya yakin proses Riset Keyword Anda jauh lebih mudah.

Dan tentunya akan memudahkan Anda membuat konten sesuai dengan apa yang dicari pengunjung.

Cara Riset Keyword

Untuk memudahkan pemahaman materi panduan ini, Saya berikan 2 contoh…

Contoh 1: Sebuah website bisnis yang menjual Smartphone. Tentunya tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan produk (smartphone).

Contoh 2: Sebuah Blog dengan Niche Finansial dengan tujuan menghasilkan uang dari Google Adsense, MGID, atau Affiliasi.

Proses Riset Keyword dari kedua jenis Website ini kurang lebih sama. Silahkan ikuti Langkah Cepat Cara Riset Keyword yang benar (7 tahap utama) berikut ini:

  1. Pikirkan Keyword Utama Website Anda.
    Keyword Utama bisa berupa Topik Pembahasan / Tujuan utama dari Website Anda, bisa berupa Produk / Jasa, atau Niche Blog. Dalam contoh pertama, tujuan utamanya adalah Menjual Smartphone. Jadi Keyword utamanya adalah Smartphone.
  2. Brainstorming Keyword Turunan.
    Sekarang coba pikirkan keyword apa yang masih relevan dengan keyword utama. Misalnya “Android”. Pikirkan sebanyak mungkin…
  3. Riset Long Tail Keyword.
    Lakukan riset Long Tail Keyword dari Keyword Turunan. Misalnya, dengan menggunakan Keywordtool.io, Saya bisa mendapatkan ribuan long tail keyword dari keyword “Android”.
  4. Riset Volume Pencarian Keyword Menggunakan Google Keyword Planner.
    Dapatkan estimasi volume pencarian dari seluruh keyword yang sudah Anda kumpulkan. Proses ini juga bisa menggunakan tools gratis maupun berbayar seperti Google Keyword Planner maupun Ahrefs.
  5. Kelompokkan Keyword Berdasarkan Search Intent.
    Kelompokkan semua Keyword yang sudah ada berdasarkan search intent. Ingat! pahami search intent google untuk memudahkan Anda melanjutkan ke tahap berikutnya.
  6. Pertimbangkan Tingkat Kesulitan dan Tentukan Prioritas Keyword.
    Mencari tahu tingkat kesulitan dan menentukan keyword prioritas dapat memudahkan Anda dalam me-manage keyword.
  7. Intip Keyword Kompetitor Untuk Mendapatkan Keyword Tambahan.
    Gunakan bantuan tools (gratis maupun berbayar) untuk melihat keyword yang digunakan kompetitor Anda.

Jika Anda perhatikan, ke 7 tahap di atas berhubungan dengan 4 metrik yang menjadi tolok ukur dalam melakukan riset keyword (sudah Saya sebutkan di atas).

sponsored-blibli-samsung

Untuk pemahaman mendalam, Saya jabarkan 1 per 1 dari ke 7 tahap tersebut:

#1 Pikirkan Keyword Utama Website Anda

Keyword utama bisa disebut sebagai tujuan / topik pembahasan utama website Anda. Keyword ini biasanya terdiri dari 1 – 2 kata (tergantung Industri Bisnis / Niche Blog Anda).

Dari keyword utama ini lah Anda bisa menentukan related keyword hingga long tail keyword yang sangat banyak. Bahkan Anda juga bisa mengklasifikasikan kompetitor.

GUNAKAN KEYWORD UTAMA SEBAGAI DASAR MENENTUKAN KEYWORD LAINNYA

ROLAN MARDANI

Sebetulnya tidak begitu sulit menentukan keyword utama. Anda hanya perlu memikirkan keyword apa yang menjadi target utama.

Jika Website Anda sebuah bisnis yang menjual produk / jasa, tentu jauh lebih mudah menentukan keyword utama.

Misalnya untuk contoh pertama: Website Bisnis yang menjual Smartphone. Saya memilih keyword “Smartphone” karena keyword ini mewakilkan tujuan bisnis Saya secara keseluruhan.

Sedangkan untuk contoh yang ke 2 (Blog dengan Niche Finansial). Anda bisa menggunakan “Ekonomi” atau “Keuangan” atau “Finansial” sebagai keyword utama.

Setelah mendapatkan keyword utama ini, baru lah mulai pikirkan / cari keyword-keyword lain berdasarkan keyword utama ini.

#2 Brainstorming Keyword Turunan

Brainstorming keyword ini adalah proses menentukan keyword-keyword yang terkait dengan keyword utama (sering disebut keyword turunan / related). Proses ini ibarat menentukan kategori-kategori pembahasan dari Website Anda secara keseluruhan.

Jika Anda tidak betul-betul menguasai industri bisnis atau niche blog yang dijalani, proses ini bisa memakan waktu yang cukup lama.

Itulah sebabnya banyak tutorial Riset Keyword yang bertebaran di google dan menyarankan untuk fokus pada 1 Niche dalam 1 Website. Bahkan ada juga yang menyarankan untuk fokus pada Micro Niche.

Keuntungan Blog Micro Niche

Pada dasarnya, semakin Anda memahami industri bisnis / niche blog tersebut, maka proses brainstorming keyword akan semakin mudah.

Note: Dalam brainstorming, Pilih keyword yang kemungkinan besar bisa menghasilkan banyak topik pembahasan untuk dibuatkan sebuah konten (artikel / halaman produk dll). Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan, apakah topik tersebut dapat menghasilkan trafik atau tidak.

Misalnya untuk contoh yang pertama dan yang kedua (keyword utama: “Smartphone” dan “Finansial”). Coba pikirkan, kira-kira topik apa sih yang berhubungan dengan Keyword utama ini ? Saya dapat beberapa topik berikut:

SmartphoneFinansial
AndroidMengelola Keuangan
iOsInvestasi
GameReview
Review HPLowongan Kerja
Beli HPBisnis Online
Tabel Brainstorming Keyword Turunan

Kenapa keyword-keyword itu yang Saya pilih ? Karena keyword tersebut masih bisa diperluas lagi. Jadi Anda tidak akan kehabisan topik pembahasan.

Artinya Anda bisa mencari banyak long tail keyword dari setiap keyword ini yang kemudian menjadi target dalam sebuah konten.

Lalu berapa jumlah Keyword yang disarankan ? Tergantung… Semakin banyak semakin bagus. Tapi ada aturannya…

KEYWORD TURUNAN HARUS RELEVAN DENGAN KEYWORD UTAMA

ROLAN MARDANI

Untuk tahap awal, tentukan 3 – 5 Keyword Turunan saja sudah cukup. Selanjutnya bisa Anda tambahkan kapanpun setelah Website terisi beberapa konten.

#3 Riset Long Tail Keyword

Inilah tahap yang paling penting… Kenapa ?

Karena sebagian orang mencari informasi di search engine menggunakan Keyword yang panjang. Semakin panjang suatu keyword, maka semakin spesifik informasi yang dicari.

Semakin relevan konten Anda dengan keyword yang spesifik ini, maka semakin mudah untuk mendapatkan peringkat 1 di Google Search.

Ingat baik-baik…

GOOGLE MENGUTAMAKAN RELEVANSI DALAM HASIL PENCARIAN

ROLAN MARDANI

Jadi upayakan konten Anda spesifik dan relevan dengan apa yang dicari orang lain. Untuk itu perlu dilakukan Riset Long Tail Keyword.

Proses mencari Long Tail Keyword sebetulnya tidak sulit. Cara yang paling mudah, Anda bisa menggunakan Search Engine Google…

Misalnya, coba ketik salah satu Keyword Turunan dari hasil Brainstorming di atas… Saya coba Keyword “Review HP” dan jangan buru-buru tekan enter.

Note: Fitur ini disebut juga dengan Google AutoComplete.

Cara Riset Keyword menggunakan Google AutoCompleted

Lihat, ada banyak rekomendasi Long Tail Keyword dari Google. Silahkan catat dan simpan daftar keyword ini atau…

Biar makin spesifik, coba kita persempit pencariannya menggunakan keyword “Review HP Samsung” dan lihat apa yang terjadi…

Cara Riset Keyword menggunakan Google AutoCompleted

Note: Rekomendasi dari Google AutoCompleted ini sangat up to date.

Seperti yang Anda lihat, tidak ada rekomendasi Long Tail Keyword untuk Smartphone Samsung yang lawas (Seperti Galaxy Young 2 dll).

Jika Anda suka cara ini, silahkan lanjutkan cari long tail keyword lainnya dengan berbagai kombinasi kata. Namun jangan lupa catat dan simpan Keyword yang sudah didapatkan.

Permasalahannya…

Riset Long Tail Keyword menggunakan fitur Google Autocompleted bisa memakan banyak waktu. Karena Anda harus mencarinya satu per satu.

Anda harus menulis keyword “Review HP a”, “Review HP b”, “Review HP C” dan seterusnya untuk mendapatkan rekomendasi.

Cara Cepat: Dapatkan Ribuan Long Tail Keyword Dalam Sekejap

Beruntungnya, Anda bisa menggunakan tools online dan mempercepat pekerjaan, seperti tools keywordtool.io.

Tools ini tersedia dalam versi gratis dan berbayar. Versi gratis sebetulnya sudah bisa memberikan hasil yang relevan dengan keyword utama Anda.

Cara menggunakannya juga cukup mudah…

Anda hanya perlu memasukkan salah satu keyword dari hasil brainstorming sebelumnya pada kolom pencarian. Kemudian atur negara dan bahasa sesuai target (misal Indonesia). Kemudian Klik Icon Kaca pembesar.

Cara mencari long tail keyword menggunakan tools

Dalam beberapa menit, hasilnya akan terlihat. Untuk Versi Gratis, hanya dapat melihat 4 keyword teratas (khusus kolom Volume, Trend, CPC, dan Competition).

Sementara, variasi Long Tail Keyword bisa Anda lihat semua nya (ada 558 keyword).

Selanjutnya, Simpan hasil riset ini. Cara nya, Button Copy / Export All di sudut kanan bawah layar. Silahkan pilih, mau copy to clipboard, Export to CSV atau Excel.

Cari long tail keyword secara massal menggunakan tools

Saya lebih suka Copy to Clipboard biar lebih mudah lanjut ke tahap 4.

Penting! Sebetulnya masih panjang materi terkait Long Tail Keyword ini. Saya harap penjelasan diatas dapat memberikan gambaran kepada Anda tentang Riset Long Tail Keyword. Untuk pemahaman mendalam + penggunaan tools berbeda, akan Saya bahas pada SUB-BAB berikutnya (Lihat Pintasan Panduan).

#4 Cari Tahu Volume Pencarian Menggunakan Google Keyword Planner

Dari semua keyword yang sudah didapat, sekarang kita cari tahu, berapa sih volume pencarian untuk masing-masing keyword tersebut. Anda bisa memanfaatkan Google Keyword Planner (Gratis).

Untuk mendapatkan Estimasi Volume Pencarian secara massal menggunakan GKP, silahkan ikuti tahap-tahap berikut:

Cara riset keyword menggunakan Google Keyword Planner - Mendapatkan Estimasi Volume
  1. Pertama, Buka Situs Google Keyword Planner. Klik Mulai Sekarang (Get Started). Note: Jika Anda baru pertama kali menggunakan GKP, silahkan buat akun terlebih dahulu.
  2. Kedua, Pilih menu Alat dan Setelan > Keyword Planner pada Nav Bar.
  3. Ketiga, Setelah selesai loading, pilih Dapatkan Volume Penelusuran dan Perkiraan.
  4. Keempat, Silahkan Paste Keyword-keyword yang sudah didapatkan sebelumnya. Kemudian klik Mulai.
Cek Volume Keyword secara massal menggunakan GKP

Note: Jika ada keyword yang error, silahkan buka notif tersebut dan klik “Hapus Kata Kunci”. Kemudian klik Mulai.

Setelah selesai, GKP akan memberikan Estimasi Volume pencarian bulanan per masing-masing keyword seperti gambar berikut:

Download Volume pada GKP

Anda bisa mengurutkan dari Volume tertinggi hingga terendah (Lihat lingkaran merah pada gambar).

Note: Kolom Persaingan bukan tingkat persaingan merebutkan posisi 1 di hasil pencarian google. Melainkan tingkat persaingan untuk para pengiklan. Karena tools GKP pada dasarnya dibuat khusus untuk pengiklan.

Jadi kita hanya perlu fokus pada kolom Volume (Penelusuran bulanan rata2) saja.

Untuk menyimpan data ini, silahkan klik Icon Download (lihat lingkaran biru pada gambar), dan pilih .csv pada bagian Metrik Historis Rencana. Secara otomatis, data ini akan tersimpan dalam file Excel format .csv.

Penting! Saya juga menulis Panduan tentang Excel. Jika Anda belum begitu paham cara menggunakan Excel, Silahkan kunjungi Pusat Panduan Excel M Jurnal.

#5 Kelompokkan Keyword Berdasarkan Search Intent

Silahkan buka data hasil Estimasi Volume dari GKP. Sekarang, susunlah keyword-keyword tersebut berdasarkan SEARCH INTENT.

FYI, Untuk Website Bisnis (contoh 1), Anda bisa menggunakan 3 jenis Intent (Informational, Commercial Investigational dan Transactional).

Sementara untuk Blog (contoh 2), cukup gunakan 2 jenis intent saja (Informational dan Commercial Investigational) dengan catatan jika Blog Anda tidak menjual produk / jasa.

Oh ya, upayakan susun keyword tersebut serapi mungkin ya… Ini juga akan memudahkan Anda dalam mengelola konten.

Kurang lebih susunan hasil riset keyword Saya seperti ini:

Kelompokkan Kata Kunci berdasarkan search intent

Dalam gambar, Saya hanya berikan beberapa contoh Brainstorming Keyword Turunan / Related dan Long Tail. Anda bisa menambah sebanyak mungkin.

Selain itu, Anda juga bisa mengurutkan keyword berdasarkan volume dari tertinggi hingga terendah atau sebaliknya.

Saya rasa ini sudah cukup memudahkan. Sekarang lanjut ke tahap 6.

#6 Cari Tahu Tingkat Kesulitan dan Tentukan Keyword Prioritas

Saya ingatkan kembali… Kolom persaingan pada GKP bukan tingkat persaingan dalam memperebutkan peringkat di Search Engine Google. Tapi metrik itu merupakan tingkat persaingan bagi pengiklan.

Untuk melihat tingkat kesulitan suatu keyword, Anda bisa menggunakan tools lain seperti Ahrefs, SEMRush, Moz dll.

Cek tingkat kesulitan keyword menggunakan moz

Gambar di atas tingkat kesulitan keyword “Cara Backup data iPhone” menurut Moz. Semakin kecil angka nya, maka semakin mudah mendapatkan peringkat 1.

Anda bisa mencari tahu tingkat kesulitan keyword-keyword lainnya.

Sementara untuk menentukan prioritas keywprd, Saya tidak menggunakan metrik dari Moz. Melainkan Saya tentukan secara manual.

Note: Saya sendiri juga tidak suka menggunakan tools untuk menilai tingkat kesulitan dan menentukan prioritas keyword. Dalam tahap 6 ini Saya lebih suka cara-cara manual.

Karna bagi Saya, menilai tingkat kesulitan keyword itu bukan hanya dari jumlah persaingan / DA PA / Backlink / apapun istilah lainnya. Tapi juga harus dinilai dari dalam diri Kita sendiri.

Sebelum menentukan apakah keyword ini sulit atau tidak, Saya harus menjawab pertanyaan ini terlebih dahulu:

Mampukah Saya membuat konten yang jauh lebih berkualitas dari pada konten yang nangkring di peringkat 1 atau 0 (Featured Snippets) saat ini ?

Jika Saya yakin bisa lebih bagus, artinya keyword tersebut tidak begitu sulit bagi Saya. Begitu juga juga sebaliknya.

Selain itu, DA PA suatu website juga tidak mempengaruhi sulit atau tidaknya keyword tersebut.

Saya sudah buktikan sendiri…

Sebetulnya agak berat memahami materi ini sekarang. saya kasih bukti saja.

DA PA tidak selalu mempengaruhi tingkat kesulitan keyword

Ini salah satu konten Saya yang masuk peringkat 1 (baru-baru ini). Anda bisa lihat, DA PA website Saya lebih rendah dari Website kompetitor.

Tapi konten Saya berhasil nyalip posisi 1.

Sekarang, coba scroll ke bawah dan lihat posisi 3 dan 4.

DA PA tinggi belum tentu persaingan sulit

Website resmi Microsoft memiliki DA: 99 dan PA:51. Jauh lebih tinggi dari posisi di atasnya bukan ?

Lantas kenapa bukan Microsoft yang ada di peringkat 1 ?

Jika memang benar DA PA menentukan peringkat suatu website, udah pasti Website resmi Microsoft yang nangkring di posisi 1. Tapi kenyataannya ?…

– Content is King –

Durasi Waktu Halaman Rata-rata tinggi pertanda visitor menyukai konten Anda

Konten yang berkualitas cenderung membuat visitor betah berlama-lama di Website Anda. Ini bisa jadi tolak ukur kepuasan visitor.

Yakin google tidak mengutamakan kepuasan visitor ?

Lalu Bagaimana Cara Menilai Tingkat Kesulitan dan Menentukan Prioritas Keyword ?

Menilai tingkat kesulitan keyword sudah Saya bahas di atas.

Sementara, untuk menentukan Prioritas Keyword akan tergantung dengan jenis website Anda. Website bisnis memiliki prioritas yang berbeda dengan blog.

Ini ada kaitannya dengan Search Intent.

Urutan prioritas keyword ini Saya susun berdasarkan jumlah konten yang perlu Anda buat.

BisnisBlog
InformationalInformational
Commercial InvestigationalCommercial Investigational
Transactional
Tabel Prioritas Keyword Berdasarkan Intent

Sebetulnya materi ini sudah Saya bahas pada SUB-BAB Search Intent. Jika Anda betul-betul memahaminya, tentu Anda mengerti maksud Saya.

Intinya begini…

Semakin banyak konten Informational, maka semakin luas jangkauan Anda yang kemudian meningkatkan trafik (mendatangkan calon konsumen).

Namun, visitor yang datang dari konten informational bukan orang yang sudah siap melakukan pembelian. Melainkan orang yang mencari informasi seperti tutorial, contoh dan lain-lain.

Jika konten Informational Anda berkualitas dan sesuai dengan apa yang mereka cari, Saya yakin mereka akan mengingat domain Anda.

Dari sinilah timbul Navigational Intent.

Selanjutnya jika visitor butuh jasa / produk Anda, mereka akan datang dengan sendirinya karena sudah percaya dengan website Anda.

Begitu juga untuk blog, jika visitor menyukai konten Anda, terlebih lagi membantu menyelesaikan permasalahan mereka, Saya yakin mereka akan datang kembali untuk melihat konten-konten lainnya.

Note: Khusus Blog, Anda juga harus memprioritaskan keyword dengan CPC tinggi. Membuat konten untuk keyword dengan CPC tinggi bisa meningkatkan penghasilan iklan Anda.

Itu sebabnya Konten Informational menjadi prioritas utama. Apa lagi jika keyword informational ini memiliki volume tinggi serta CPC tinggi (khusus Blog). Maksimalkan kemampuan Anda disini.

Ini salah satu teknik Saya dalam menilai tingkat kesulitan dan menentukan prioritas suatu keyword.

Penting! Sebetulnya pembahasan ini tidak cukup sampai disini. Saya harap penjelasan di atas dapat memberikan gambaran umumnya. Materi lebih mendalam akan Saya bahas pada SUB-BAB Strategi Keyword (Lihat Pintasan Panduan).

Sekarang lanjutkan dahulu ke tahap 7 berikut:

#7 Intip Keyword Kompetitor Untuk Mendapatkan Keyword Tambahan Bernilai Tinggi

Keyword yang sudah Anda dapatkan masih kurang ? Oke… sekarang kita coba intip keyword apa yang di target kompetitor.

Tentunya kita hanya akan mengambil keyword yang bernilai tinggi saja yang menghasilkan trafik tinggi ke kompetitor Anda.

Proses ini bisa menggunakan tools SEMRush.com.

Note: Sebelum menggunakan SEMRush, Anda harus membuat akun terlebih dahulu.

Setelah membuat akun, kunjungi https://www.semrush.com/dashboard/. Kemudian masukkan nama domain kompetitor Anda dan klik Domain Overview.

Intip Keyword Kompetitor menggunakan tools SEMRush

Ada banyak informasi berguna dari domain kompetitor yang bisa dijadikan tolok ukur. Untuk melihat keyword apa yang di ranking kompetitor Anda, silahkan scroll sampai ke bagian “Top Organic Keywords” dan klik “View Details”.

Riset Keyword dengan cara intip optimasi kompetitor

Lihat, Saya sudah dapat banyak keyword kompetitor beserta metrik lainnya seperti peringkat (Pos.), Volume, CPC dan lain sebagainya.

Ini informasi yang sangat berharga…

Note: SEMRush pada dasarnya adalah tools riset keyword berbayar. Namun, untuk keperluan Website / Blog kecil, akun gratis saja sudah cukup. Jika punya budget lebih, tentu lebih baik ikuti langganan premium.

Anda juga bisa menyimpan keyword-keyword ini dalam 1 kali klik (Klik Button Export).

Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengetahui website-website lain yang memiliki konten relevan dengan website Anda.

Silahkan kembali ke halaman sebelumnya. Kemudian scroll ke bagian “Main Organic Competitors”. Klik View details untuk melihat semua kompetitor.

Riset Keyword dengan cara intip kompetitor

Klik nama domain untuk melihat detail tentang kompetitor tersebut. Anda akan mendapatkan data kompetitor lainnya… termasuk top keyword yang mereka gunakan.

Luar biasa bukan ?

Simpan semua data-data penting yang sudah Anda dapatkan.

Note: Riset Keyword ini baru tahap awal dari SEO Website. Untuk hasil terbaik, Anda juga perlu mempelajari teknik-teknik lainnya. Silahkan lanjutkan ke materi berikutnya melalui pintasan panduan berikut:

Pintasan Panduan Riset Keyword

Ingin Membuat Website ? Kunjungi Pusat Panduan WordPress M Jurnal

  1. Research Keyword: Kenali terlebih dahulu apa itu Riset Keyword, Tujuan, dan Manfaatnya dan kenapa ini penting + Contoh Kasusnya.
  2. Search Intent: Anda Harus Paham 4 Search Intent (tujuan) yang digunakan orang untuk mencari informasi di Search Engine.
  3. Cara Riset Keyword: (Anda Disini).
  4. Short & Long Tail Keyword: Lebih baik menggunakan Short Tail Keyword atau Long Tail Keyword ? Pahami panduan mendalam ini terlebih dahulu.
  5. Analisis Kompetitor: Cara analisis kompetitor untuk bersaing mendapatkan peringkat 1 search engine.
  6. Strategi Keyword: Tidak semua keyword bernilai tinggi bagi website Anda. Untuk itu, Anda harus memiliki Strategi Keyword yang jitu untuk mendatangkan trafik yang tepat sasaran.

Komentar Anda:

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *